UK 2
Tugas ini untuk memenuhi mata kuliah
Penilaian Pem PKn 2
Dosen Pengampu: Prof Em. Dr. Sri
Jutmini,MPd
1.
Apa sajakah pedoman yang digunakan guru
dalam pembuatan penilaian ?
Jawaban guru : Guru
di MTs Negeri 1 Surakarta (pak Rudianto) berpedoman pada silabus, RPP dan indikator
dalam pembuatan penilaian.
Jawaban saya : Penilaian
yang dilakukan oleh guru disekolah seharusnya sesuai dengan apa yang ada
dilapangan serta objektif dan menyeluruh (pada semua siswa tanpa kecuali).
Silabus, RPP dan indicator-indikator yang ada didalam RPP merupakan kunci pokok
dalam pembelajaran. Badan yang menentukannya adalah MGMP se-Surakarta dan
dijadikan pedoman dalam suatu programbelajar mengajar.
2.
Apa sajakah bentuk tes yang diberikan
guru Pkn dalam proses penilaian ?
Apa
pertimbangannya ?
Jawaban guru : Guru
dalam penilaian memberikan tes dengan 2 cara, yaitu tes dalam bentuk pilihan
ganda dan juga tes dalam bentuk soal esai. Dalam tes normatif digunakan tes
essay dengan pertimbangan supaya siswa belajar dengan sungguh-sungguh karena apabila
tidak,mereka kesulitan didalam mengerjakan soal-soal yang diberikan, berbeda
dengan tes obyektif siswa dapat berspekulasi (menebak) dalam menulis jawaban
apabila tidak mampu menjawabnya.
Jawaban saya : Menurut
saya cara yang dilakukan guru MTs Negeri 1 Surakarta memang tepat. Untuk
mendorong siswa belajar dengan tekun maka dibuat 2 macam soal, yaitu soal
pilihan ganda dan juga esay. Dalam soal esay siswa dapat mengembangkan jawaban
mereka sesuai materi yang diajarakan. Kekurangan yang tidak dapat dihindari
dari soal pilihan ganda adalah mudah untuk saling mencontek, serta siswa yang
tidak mampu menjawab cenderung spekulatif (coba-coba) dalam mengerjakan soal.
3.
Aspek apa saja yang dinilai guru PKN dalam proses penilaian?
Jawaban guru :
a. Aspek
kognitif untuk menilai kemampuan siswa didalam mengingat dan menghafal
b. Aspek
afektif untuk menilai sikap atau perilaku siswa
c.
Aspek psikomotorik untuk menilai
aplikasi atau penerapan dari materi yang diajarkan
Jawaban saya : Dalam pembelajaran memang tidak dapat
dipisahkan antara aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Aspek
kognitif atau pengetahuan dapat dites atau dinilai dengan menggunakan
pertanyaan yang dimaksudkan untuk melihat seberapa kemampuan siswa dalam hal
mengingat dan menghafal pelajaran. Selain kmampuan siswa dalam hal pelajaran,
siswa juga seharusnya memiliki sikap atau perilaku yang baik.
4.
Bagaimana pemberian skor terhadap
penilaian obyektif ?
Sedangkan
pada tes uraian apakah ada pembobotan ? Jika ada apa pertimbangannya ?
Jawaban
guru : Menurut beliau,
apabila soalnya objektif, dalam penilaiannya diberi nilai 1 pada jawaban yang
benar. Sedangkan pada tes uraian diberi pembobotan sesuai dengan kesulitan
soal.
Jawaban
saya : Memang benar cara yang dilakukan oleh guru
tesebut. Apabila pada soal objektif diberi nilai 1 pada jawaban yang benar,
sedangkan bila jawaban tersebut salah diberi nilai 0. Pada soal uraian diberi
bobot yang berbeda karena hal tersebut merupakan sebuah penghargaan untuk soal
yang sulit, oleh karena itu semakin sulit soalnya maka nilainya semakin tinggi.
Semua itu tergantung bagaimana cara guru tersebut menentukan aturan main dalam
sebuah evaluasi.
5.
Berapakah capaian KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) di Sekolah ini ?
Apakah
ada pembelajaran remidi bagi siswa yang belum mencapai KKM ?
Jawaban
guru : KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di MTs
Negeri 1 Surakarta untuk mata pelajaran
PKn 70 untuk siswa regular,
sedangkan untuk siswa non regular 72. KKM yang dterapkan pada sekolah ini ditentukan
oleh MGMP, bagi siswa yang belum memenuhi KKM dilaksanakan remidi. Remidi dilaksanakan
dengan pemberian tugas berupa soal-soal tes yang diujikan pada ulangan
sebelumnya.
Jawaban
saya : penentuan KKM dilakukan untuk meningkatkan
mutu pengetahuan dan kecerdasan siswa. Semakin tingi nilai KKM maka semakin
sulit pula siswa untuk mencapainya. Akan tetapi dengan ditentukannya KKM akan
memacu siswa untuk lebih belajar dengan keras lagi. Apabila terdapat siswa yang
belum mencapai KKM, maka siswa-siswa tersebut diberi kesempatan untuk remidi.
Hal ini akan member peluang bagi siswa-siswa untuk memperbaiki nilai mereka.
6.
Bagaimana guru melaksanakan penilaian
pendidikan karakter pada mata
pelajaran PKn di SMP ? (mohon berikan
contoh alat evaluasinya )
Jawaban guru : guru
menggunakan tes skala sikap dalam melakukan penilaian pendidikan karekter yang
diadakan di sekolah. Cara ini dilakukan dengan menyebarkan angket pada siswa.
Lembar
Pengamatan
Nama
siswa :
No.
|
Indikator
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
|
Kedisiplinan
|
|
|
|
|
|
2.
|
Ketertiban
|
|
|
|
|
|
3.
|
Ketaatan
dalam beribadah
|
|
|
|
|
|
|
Dsb.
|
|
|
|
|
|
Lembar
skala sikap
Indikator
|
Ya
|
Tidak
|
1. Saya rajin mengikuti sholat dhuhur
berjamaah di sekolah
2.
Saya rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler mengaji di sekolah
3.
Dsb
|
|
|
Jawaban
saya : Pendidikan Karakter adalah pemberian pandangan
mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian
dan lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing individu yang perlu
dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini (idealnya). Pendidikan karakter
sangat penting bagi kelangsungan kehidupan siswa pada naninya. Hal ini akan
menjadi pegangan siswa di masa yang akana datang. Evaluasi pendidikan karakter
memang harus diadakan untuk melihat keberhasilan pembelajaranyang telah
dijalani, apakah sesuai harapan atau tidak.
7.
Berdasarkan penilaian yang dibuat guru,
bagaimana hasil belajar siswa ?
Jawaban
guru : Di MTs Negeri 1 Surakarta ini, hasil
belajar siswa sangat bervariasi. Mengenal
hasil belajar siswa yang sudah mencapai KKM dan ada
yang belum sesuai KKM. Bagi yang belum sesuai KKM dilakukan remidi, yaitu lewat
penugasan dengan mengerjakan soal-soal kembali. Soal yang diberikanb juga
bervariasi, tetapi untuk saya (pak Rudianto) menggunakan soal esay agar supaya
siswa dapat lebih mengerti dan jelas dengan materi yang diajarkan. Tujuan dari
remidi ini sendiri adalah untuk memperbaiki nilai siswa agar berada diatas KKM.
Jawaban
saya : hasil belajar siswa memang sangat sulit
ditebak dan dikendalikan. Semua tergantung pada masing-masing siswa dalam
memotivasi dirinya untuk terus belajar guna menghadapi evaluasi pembelajaran
(tes) yang akan diadakan guru. Remidi pada anak yang belum mencapai KKM merupakan
suatu langkah yang baik untuk melakukan perbaikan pada siswa. Selain siswa
belajar lagi, nilai siswa yang tadinya di bawah KKM, bisa berubah. Maksud lain
yang ingin dicapai guru adalah dengan diadakannya remidi siswa menjadi kebih
mengerti dan paham mengenai materi yang sudah diajarkan.
8.
Bagaimanakah pertimbangan guru dalam
menentukan jumlah soal dan alokasi waktu ?
Jawaban
guru : Dalam menentukan jumlah soal dan alokasi
waktu beliau melihat kompetensi dasar yang akan diujikan pada para siswa.
Kesimpulannya tidak ajeg dan bisa berubah setiap saat sesuai dengan kompetensi
dasar yang dipelajari.
Jawaban
saya : Penentuan waktu saat mengadakan tes sangat
penting, hal ini dikarenakan dengan waktu yang diberikan pertimbangannya siswa
dapat mengerjakan soal tersebut dengan sebaik-baiknya. Waktu yang biasanya
diberikan guru saat melakukan suatu ulangan adalah selama mata pelajaran
tersebut berlangsung. Pada MTs Negeri 1 surakarta dalam menentukan jumlah soal
dan alokasi waktu, guru PKn melihar pada kompetensi dasar yang akan diujikan
pada para siswa.
9.
Apakah Guru Pkn menyusun soal PKN
berdasarkan kisi-kisi?
Jawaban
guru: Kisi-kisi
diberikan guru hanya pada saat akan ulangan semesteran dan juga ulangan tengah
semester. Dalam Ulangan harian, guru tidak memberikan kisi-kisi dan hanya
sesuai dengan materi yang ada di buku panduan mata pelajaran PKn. Soal-soal
yang diambil dalam ulangan harian terkadang berasal dari LKS yang dipakai
selama proses pembelajaran.
Jawaban
saya : Kisi-kisi dibuat dengan tujuan agar siswa
dapat focus belajar pada materi poko yang akan diujikan pada saat evaluasi
belajar pembelajaran. Kisi-kisi biasanya diambil dari keseluruhan materi yang
diringkas secara sistematis dan teratur demi kemudahan siswa dalam belajar.
Apabila siswa diberi kisi-kisi diharapkan mampu lebih mendalami materi pokok PKn
yang diajarkan guru.
0 komentar:
Posting Komentar