Labels

Pages

Minggu, 25 Maret 2012

comment drq


UK 2
Tugas ini untuk memenuhi mata kuliah Penilaian Pem PKn 2
Dosen Pengampu: Prof Em. Dr. Sri Jutmini,MPd 



1.         Apa sajakah pedoman yang digunakan guru dalam pembuatan penilaian ?
Jawaban guru   :  Guru di MTs Negeri 1 Surakarta (pak Rudianto) berpedoman pada silabus, RPP dan indikator dalam pembuatan penilaian.
Jawaban saya    :    Penilaian yang dilakukan oleh guru disekolah seharusnya sesuai dengan apa yang ada dilapangan serta objektif dan menyeluruh (pada semua siswa tanpa kecuali). Silabus, RPP dan indicator-indikator yang ada didalam RPP merupakan kunci pokok dalam pembelajaran. Badan yang menentukannya adalah MGMP se-Surakarta dan dijadikan pedoman dalam suatu programbelajar mengajar.
2.         Apa sajakah bentuk tes yang diberikan guru Pkn dalam proses penilaian ?
Apa pertimbangannya ?
Jawaban guru   :  Guru dalam penilaian memberikan tes dengan 2 cara, yaitu tes dalam bentuk pilihan ganda dan juga tes dalam bentuk soal esai. Dalam tes normatif digunakan tes essay dengan pertimbangan supaya siswa belajar dengan sungguh-sungguh karena apabila tidak,mereka kesulitan didalam mengerjakan soal-soal yang diberikan, berbeda dengan tes obyektif siswa dapat berspekulasi (menebak) dalam menulis jawaban apabila tidak mampu menjawabnya.
Jawaban saya    :    Menurut saya cara yang dilakukan guru MTs Negeri 1 Surakarta memang tepat. Untuk mendorong siswa belajar dengan tekun maka dibuat 2 macam soal, yaitu soal pilihan ganda dan juga esay. Dalam soal esay siswa dapat mengembangkan jawaban mereka sesuai materi yang diajarakan. Kekurangan yang tidak dapat dihindari dari soal pilihan ganda adalah mudah untuk saling mencontek, serta siswa yang tidak mampu menjawab cenderung spekulatif (coba-coba) dalam mengerjakan soal.
3.         Aspek apa saja yang dinilai guru PKN dalam proses penilaian?
Jawaban guru   :
a.       Aspek kognitif untuk menilai kemampuan siswa didalam mengingat dan menghafal
b.      Aspek afektif untuk menilai sikap atau perilaku siswa
c.       Aspek psikomotorik untuk menilai aplikasi atau penerapan dari materi yang diajarkan
Jawaban saya    : Dalam pembelajaran memang tidak dapat dipisahkan antara aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Aspek kognitif atau pengetahuan dapat dites atau dinilai dengan menggunakan pertanyaan yang dimaksudkan untuk melihat seberapa kemampuan siswa dalam hal mengingat dan menghafal pelajaran. Selain kmampuan siswa dalam hal pelajaran, siswa juga seharusnya memiliki sikap atau perilaku yang baik.
4.         Bagaimana pemberian skor terhadap penilaian obyektif ?
Sedangkan pada tes uraian apakah ada pembobotan ? Jika ada apa pertimbangannya ?
Jawaban guru   : Menurut beliau, apabila soalnya objektif, dalam penilaiannya diberi nilai 1 pada jawaban yang benar. Sedangkan pada tes uraian diberi pembobotan sesuai dengan kesulitan soal.
Jawaban saya :  Memang benar cara yang dilakukan oleh guru tesebut. Apabila pada soal objektif diberi nilai 1 pada jawaban yang benar, sedangkan bila jawaban tersebut salah diberi nilai 0. Pada soal uraian diberi bobot yang berbeda karena hal tersebut merupakan sebuah penghargaan untuk soal yang sulit, oleh karena itu semakin sulit soalnya maka nilainya semakin tinggi. Semua itu tergantung bagaimana cara guru tersebut menentukan aturan main dalam sebuah evaluasi.
5.         Berapakah capaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di Sekolah ini ?
Apakah ada pembelajaran remidi bagi siswa yang belum mencapai KKM ?
Jawaban guru   :        KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di MTs Negeri 1 Surakarta untuk mata pelajaran  PKn  70 untuk siswa regular, sedangkan untuk siswa non regular 72. KKM yang dterapkan pada sekolah ini ditentukan oleh MGMP, bagi siswa yang belum memenuhi KKM dilaksanakan remidi. Remidi dilaksanakan dengan pemberian tugas berupa soal-soal tes yang diujikan pada ulangan sebelumnya.
Jawaban saya :  penentuan KKM dilakukan untuk meningkatkan mutu pengetahuan dan kecerdasan siswa. Semakin tingi nilai KKM maka semakin sulit pula siswa untuk mencapainya. Akan tetapi dengan ditentukannya KKM akan memacu siswa untuk lebih belajar dengan keras lagi. Apabila terdapat siswa yang belum mencapai KKM, maka siswa-siswa tersebut diberi kesempatan untuk remidi. Hal ini akan member peluang bagi siswa-siswa untuk memperbaiki nilai mereka.
6.         Bagaimana guru melaksanakan penilaian pendidikan karakter  pada mata pelajaran  PKn di SMP ? (mohon berikan contoh alat evaluasinya )
Jawaban guru   :        guru menggunakan tes skala sikap dalam melakukan penilaian pendidikan karekter yang diadakan di sekolah. Cara ini dilakukan dengan menyebarkan angket pada siswa.
Lembar Pengamatan
Nama siswa :
No.
Indikator
1
2
3
4
5
1.
Kedisiplinan





2.
Ketertiban





3.
Ketaatan dalam beribadah






Dsb.





Lembar skala sikap
Indikator
Ya
Tidak
1.  Saya rajin mengikuti sholat dhuhur berjamaah di sekolah
2. Saya rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler mengaji di sekolah
3. Dsb                                                                              




Jawaban saya :  Pendidikan Karakter adalah pemberian pandangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian dan lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing individu yang perlu dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini (idealnya). Pendidikan karakter sangat penting bagi kelangsungan kehidupan siswa pada naninya. Hal ini akan menjadi pegangan siswa di masa yang akana datang. Evaluasi pendidikan karakter memang harus diadakan untuk melihat keberhasilan pembelajaranyang telah dijalani, apakah sesuai harapan atau tidak.
7.         Berdasarkan penilaian yang dibuat guru, bagaimana hasil belajar siswa ?
Jawaban guru   :        Di MTs Negeri 1 Surakarta ini, hasil belajar siswa sangat bervariasi. Mengenal hasil belajar siswa yang sudah mencapai KKM dan ada yang belum sesuai KKM. Bagi yang belum sesuai KKM dilakukan remidi, yaitu lewat penugasan dengan mengerjakan soal-soal kembali. Soal yang diberikanb juga bervariasi, tetapi untuk saya (pak Rudianto) menggunakan soal esay agar supaya siswa dapat lebih mengerti dan jelas dengan materi yang diajarkan. Tujuan dari remidi ini sendiri adalah untuk memperbaiki nilai siswa agar berada diatas KKM.
Jawaban saya :  hasil belajar siswa memang sangat sulit ditebak dan dikendalikan. Semua tergantung pada masing-masing siswa dalam memotivasi dirinya untuk terus belajar guna menghadapi evaluasi pembelajaran (tes) yang akan diadakan guru. Remidi pada anak yang belum mencapai KKM merupakan suatu langkah yang baik untuk melakukan perbaikan pada siswa. Selain siswa belajar lagi, nilai siswa yang tadinya di bawah KKM, bisa berubah. Maksud lain yang ingin dicapai guru adalah dengan diadakannya remidi siswa menjadi kebih mengerti dan paham mengenai materi yang sudah diajarkan.
8.         Bagaimanakah pertimbangan guru dalam menentukan jumlah soal dan alokasi waktu ?
Jawaban guru   :        Dalam menentukan jumlah soal dan alokasi waktu beliau melihat kompetensi dasar yang akan diujikan pada para siswa. Kesimpulannya tidak ajeg dan bisa berubah setiap saat sesuai dengan kompetensi dasar yang dipelajari.
Jawaban saya :  Penentuan waktu saat mengadakan tes sangat penting, hal ini dikarenakan dengan waktu yang diberikan pertimbangannya siswa dapat mengerjakan soal tersebut dengan sebaik-baiknya. Waktu yang biasanya diberikan guru saat melakukan suatu ulangan adalah selama mata pelajaran tersebut berlangsung. Pada MTs Negeri 1 surakarta dalam menentukan jumlah soal dan alokasi waktu, guru PKn melihar pada kompetensi dasar yang akan diujikan pada para siswa.

9.         Apakah Guru Pkn menyusun soal PKN berdasarkan kisi-kisi?
Jawaban guru: Kisi-kisi diberikan guru hanya pada saat akan ulangan semesteran dan juga ulangan tengah semester. Dalam Ulangan harian, guru tidak memberikan kisi-kisi dan hanya sesuai dengan materi yang ada di buku panduan mata pelajaran PKn. Soal-soal yang diambil dalam ulangan harian terkadang berasal dari LKS yang dipakai selama proses pembelajaran.
Jawaban saya :  Kisi-kisi dibuat dengan tujuan agar siswa dapat focus belajar pada materi poko yang akan diujikan pada saat evaluasi belajar pembelajaran. Kisi-kisi biasanya diambil dari keseluruhan materi yang diringkas secara sistematis dan teratur demi kemudahan siswa dalam belajar. Apabila siswa diberi kisi-kisi diharapkan mampu lebih mendalami materi pokok PKn yang diajarkan guru.

0 komentar:

Posting Komentar