Labels

Pages

Senin, 19 Maret 2012

MASALAH PENGAMANAN PELAYARAN DI SELAT MALAKA-SINGAPURA


MASALAH PENGAMANAN PELAYARAN DI SELAT MALAKA-SINGAPURA
A.    Pendahuluan
Konvensi hukum laut yang baru ini mulai diberlakukan sejak 1995 setelah diratifikasi oleh 100 negara pesertanya. Sejak itu, setiap Negara dapat menetapkan lebar laut teritorialnya maksimal 12 mil dari pantai yang bisa dilakukan berdasarkan garis dasar yang sejajar dengan garis air surut (Law water mark) dan disebut juga sebagai normal baselines. Dengan diterimanya lebar laut territorial 12 mil, maka persoalan baru yang muncul bagi Negara-negara yang memiliki selat-selat yang selama ini digunakan untuk yang selama ini digunakan untuk pelayaran internasional seperti Selat Malaka-Singapura (SMS) yang lebarnya banyak yang kurang dari 24 mil.
B.     Masalah Keselamatan Pelayaran
1.      Kondisi Geografis Selat
Panjang SMS adalah 600 mil dari tanjung Jambuae(Aceh) sampai Tanjung Pergan dipulau Bintan atau Pulau Perak (Malaysia) sampai ke Taman Datok. Adapun lebarnya bervariasi mulai dari utara, selatan sampai ke timur. Ciri khas lainnya dilingkungan geografis SMS adalah iklim tropis wilayah ini yang snagt kuat dipengaruhi oleh musim hujan dan musim kemarau yang gilirannya akan sangat mempengaruhi keselamatan pelayaran seperti berubahnya kecepatan angin, ombak, gelombang, dan arus air laut pada waktu-waktu tertentu secara bervariasi.
2.      Kerja sama Antar Tepi
Adapun ketiga Negara tepi SMS (Indonesia, Malaysia, Singapura) sudah mengeluarkan pernyataan bersama untuk melakukan kerjasama bagi keselamatan pelayaran di SMS pada tanggal 16 November 1971. Dalam pernyataan bersama ketiga pemerintah menyadari bahwa keselamatan pelayaran adalah tanggungjawab mereka bersama untuk itu ketiga Negara sepakat untuk membentuk badan kerja sama untuk melakukan koordinasi upaya keselamatan pelayaran serta melanjutkan survey hydrografis di selat tersebut.
C.     Masalah Pembajakan Dilaut
1.      Latar Belakang Sejarah
Masalah pembajakan dilaut sudah terjadi sejak manusia mulai mempergunakan kapal bagi kepentingan kehidupannya melalui laut. Pada masa jaya kerajaan Malaka, Sultan Muhammad Shah telah ikut bagian dalam pengamanan selat malaka dari pada perompak. Kedatangan Kolonial Eropa ke Asia Tenggara telah menyebabkan runtuhnya dominasi para penguasa local dalam pengawasan perdagangan di wilayah ini, sebagai akibatnya mereka membajak untuk mempertahankan hidupnya.
2.      Pasca Perang Dingin
Setelah usainya Perang Dingin pembajak laut mulai meningkat. Semakin deras arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, telah ikut pula meningkatkan teknologi yang digunakan bajak laut. Pada masa pemerintahan Soeharto masalah pembajakan laut semakin meningkat salah satu sebabnya adalah factor domestic yang dipicu oleh pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka. Maraknya pembajakan di SMS maka SAEAN melakukan pertemuan internasioanl dengan diselenggarakannya ARF Expert Group meeting On Transnasional Crime.
D.    Masalah Terorisme
Sejak terjadinya peristiwa 11 September 2001 di AS yang sangat mengejutkan masyarakat internasional, telah menyebabkan semakin bertambahnya beban ARF dalam mengatasi masalah keamanan regional di Asia Tenggara. Menurut pasal 5 Konvensi SOLAS yang sudah dimodifikasi tentang keselamatan pelayaran dengan mewajibkan setiap kapal yang berukuran 300 ton sampai 50.000 ton memiliki peralatan elektronik Automatic Information System (AIS) yang berlaku sejak tanggal 1 Juli 2004 dan paling lambat sampai berakhirnya masa survey IMO pada tanggal 31 september 2004.


E.     Masalah Kerja Sama Keamanan Ri-Singapura
Kerjasama antara RI-Singapura merupakan kerjasama bilateral yang sangat strategis untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Bersenjata kedua Negara dalam upaya untuk mengatasi setiap ancaman keamanan pelayaran di SMS. Singapura merupakan Negara yang tidak beruntung, dimana memiliki wilayah yang sempit untuk melakukan laytiah perang sehingga dilakukan di Indonesia. Akibat dari latihan militertersebut adalah dapat menggangggu penambangan minyak dan LNG di wilayah Bravo, belum lagi kalau anjungan dan peralatan mereka yang kena sasaran latih uji oleh singapura.

0 komentar:

Posting Komentar